Selasa, 19 Januari 2016

Mengapa Mendaki Gunung?


Untuk tulisan saya yang kedua, saya masih ingin menulis tentang gunung dan pendakian, kalau tulisan saya yang pertama tentang memaknai mendaki bagi kehidupan dan mengambil sudut contoh dari kisah nyata ekspedisi everest 1996 yang di filmkan, kali ini saya mencoba sedikit memberi pandangan tentang banyaknya pertanyaan yang terdengar ketika kita hendak berangkat melakukan pendakian. “MENGAPA KALIAN MENDAKI GUNUNG?” Ya, mungkin ini pertanyaan yang sudah menjadi klise atau hal lumrah yang kita dengar ketika mau mendaki, pertanyaan yang terlontar dari temen-temen,sahabat atau keluarga pasti pernah menanyakan pertanyaan ini pada kita, dan jawaban kita pasti akan bermacam-macam alasannya tergantung pemahaman, ego dan tujuan kita masing-masing ketika mendaki.
Saya ambil lagi satu contoh di film Everest karena di film ini banyak sekali pelajaran yang bisa kita petik dan diterapkan ketika mendaki ataupun dikehidupan sehari-hari, ada muncul pertanyaan ini yang sama yaitu Why do you climb everest?, pertanyaan yang dilontarkan oleh Jon Krakauer pada rekan-rekan mendakinya, mengapa kalian mendaki everest? Dan jawaban dari rekannya pun berbagai macam seperti jawaban dari Yasuko Namba alasan dia mendaki everest karena ingin melengkapi seven summit, dia telah mendaki 6 gunung didunia everest adalah yang 7, berbeda lagi jawaban yang dilontarkan oleh Doug Hansen yang ingin memberikan inspirasi kepada anak-anak yang telah membantunya memberikan uang untuk pendakian everest dan dia mengucapkan saya bisa mendaki everest serta melihat keindahan yang mustahil bagi orang yang biasa. Dua jawaban yang menurut saya itu ego masing-masing, sementara rekannya yang lain hanya terdiam saja seperti Jon taske, Harold, tetapi saya yakin mereka punya pemahaman yang berbeda-beda tentang pertanyaan yang diontarkan oleh Jon Krakauer.

 Dan saya sendiri pun pernah mengalaminya ketika hendak pergi mendaki ke Gunung Semeru kala itu keluarga saya ada yang bertanya “Nanaon ka gunung wae aya manfaatna kitu?, mening di bumi we enakeun” ( apa-apaan ke gunung saja ada manfaatnya gitu?, lebih baik di rumah saja enak ), dan saya pun menjawab mungkin hampir sama dengan jawaban Doug Hansen ingin melihat keindahan yang “berbeda” tapi saya menambahkan bahwa mendaki gunung itu adalah sebuah “proses” bukan “hasil”, karena menurut saya mendaki itu bukan ketika kita sedang berada dipuncak tapi bagaimana kita mencapai puncak itu, perjalanan menuju puncaknya yang memberikan banyak pembelajaran dan proses seperti melewati bukit-bukit terjal yang menguras fisik ,turunan curam yang membuat jantung berdebar, tanjakan yang membuat mental menurun, trek berbatu, berpasir, cuaca yang berubah-ubah panas, dingin, badai, sebuah proses perjalanan yang menurut saya tidak semua orang bisa melewatinya, hanya orang terkuatlah yang bisa melewati perjalanan yang begitu menguras semua yang ada pada tubuh kita baik fisik maupun mental. Adapun sebuah teori mengatakan “ditahap akhir menjelang titik sukses, orang akan menghadapi tantangan yang luar biasa sulit”. Kita pasti mengalaminya ketika hendak mencapai puncak akan ada rintangan yang luar biasa sulit untuk melihat sesuatu yang indah. Selain itu saya berpendapat dengan mendaki kita bisa belajar untuk diri sendiri seperti apa sifat asli kita, karena banyak yang mengatakan kalau ingin melihat sifat asli seseorang pergilah ke gunung disana sifat asli seseorang termasuk kita sendiri akan terlihat karena ketika mendaki kita akan menjumpai banyak hal seperti, bertemu dengan orang banyak walaupun pertama kali bertemu ketika digunung seperti sudah kenal bertahun-tahun, saling membantu, saling memberi, kebersamaan, tidak ada lagi perbedaan suku, budaya, agama, ras, semuanya saling menghormati dan menghargai, menurut saya itu mungkin manfaat terbesar yang kita dapatkan ketika mendaki yang tidak bisa dapatkan dari bangku sekolah sekalipun. Ini hanya salah satu pendapat jawaban dari saya pribadi mungkin banyak lagi jawaban yang lebih baik dari teman-teman pendaki dan memang seperti itu yang dapatkan ketika mendaki banyak ilmu yang baru yang bisa saya terapkan dikehidupan sehari-hari. So, kira-kira apa jawaban yang benar untuk yang bertanya “MENGAPA KALIAN MENDAKI GUNUNG?”, mungkin tidak ada yang benar atas pertanyaan itu karena banyak versi jawaban dari tiap orang atau yang melakukan pendakian tergantung pemahaman dan tujuannya mendaki gunung. Mungkin jawaban yang agak tepat ketika ada orang yang bertanya pada kita “MENGAPA KALIAN MENDAKI GUNUNG?”. PERGILAH KEGUNUNG DAN TEMUKAN SENDIRI JAWABANNYA. Seperti salah satu quotes mengatakan “pendaki yang sampai ke puncak, hanyalah yang tangguh, pejuang yang sampai kesuksesan, hanyalah yang sabar, dan kita diberi pilihan menjadi manusia yang mudah rapuh oleh tantangan, atau justru menghebat seiring hebatnya rintangan, percayalah, badai selalu menyisakan pohon-pohon yang terkuat”. Terima kasih...... Semoga memberi inspirasi dan motivasi.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar