Jumat, 17 Juni 2016

Laki-laki Pemberani itu Seperti apa Sih??


 

Sobat muda, Sebagai seorang cowok yang maco, pasti malu dong kalo dikatain chicken alias penakut. Makanya nih banyak remaja cowok yang berusaha nunjukkin kalo dia memang pemberani dan suka tan-tangan. Apalagi pas lagi ada lawan jenisnya. Udah deh, lagaknya bak pahlawan bertopeng pembela kebenaran. Nggak cuma di mulut bilang berani, mereka juga unjuk gigi, kayak pelawak ditivi-tivi itu…
Namun tidak sedikit nih sobh, yang keberaniaanya itu hanya untuk kebut-kebutan motor atau mobil di jalanan dan yang lebih parah, tawuran dijalan raya, ihh ngeri banget yahh... Padahal hal tersebut Berisiko tinggi. Ada juga yang berlaga jadi bad boy alias co-wok badung. Dandanan sekenanya dengan rambut acak-acakan, baju nggak pernah dicuci selama seminggu, plus tindikan anting di hidung dan kuping. Naudzubillah udah jelek merubah-rubah ciptaan Alloh lagi, dobel dech dosanya. Kemudian nih sobat muda, ada juga mereka yang Hobinya bolos, padahal mereka nyusahin orang tua. Jadi apa bisa yang kayak begitu dibilang berani.
BTW sobat muda, ternyata nggak semua cowok tersebut pem-berani atau macho. Ada juga lho yang kadar keberaniannya masih di bawah 4,0 maksudnya adalah Nggak berani terima tantangan, apalagi sampe adu fisik. Malah cenderung feminin. Body boleh atletis, tapi wajahnya itu seram alias sen-yum ramah. Perilaku dan tutur bahasanya luwes dan kemayu. Gayanya malah gagah gemulai.
Nah sobat muda, Selain kedua tipe tersebut, ada juga cowok yang biasa. Maksudnya cewek banget nggak, tapi dia kagak berani nerima tantangan. Datar-datar aja hidupnya. Seolah nggak ada keinginan untuk selangkah lebih maju atau menggali potensi diri. nah sobat muda, terlepas dari hal tersebut, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, apasih cowok yang berani ntuh..?
Pertama, Berani terima tantangan
Sobat muda muslim, tantangan atau ujian udah jadi bagian yang ngga terpisahkan dalam hidup kita, Sama nasibnya dengan oksigen yang tiap hari kita hirup. Tiap orang pasti punya masalah dan tantangan yang kudu diatasi. Kalo ada yang sok bilang nggak punya masalah, itu berarti masalah buat dia. Tapi bukan berarti kita nyari masalah nih sobh.
Maksudnya, tanpa kesulitan, kita nggak akan mengenal kenikmatan, apalagi menikmatinya. Nikmatnya sembuh pasti karena kita pernah merasakan nggak enaknya sakit yang serba kesulitan. Setiap rintangan yang berhasil diatasi, bakal bikin kita lebih kuat dan juga punya pengalaman biar nggak terulang. Setiap tantangan yang dilewati, mengizinkan kita untuk tersenyum bahagia. Kemudian sobat, Tantangan juga bikin hidup lebih dinamis dengan turut membantu menggali potensi diri kita. Coba bayangin, betapa garing hidup kita jika segala sesuatu yang kita inginkan gampang banget didapetin kaya kantung ajaib Doraemon? Mangkanya itu didunia adalah ladang amal yang setiap kita kudu mempersiapkan diri kita.
Sobat muda, sudah sepatutnya kita tumbuhkan sikap berani. Berani hadapi tantangan hidup dan segala risiko dari keputusan yang diambil. Kita nggak perlu ngabisin tenaga buat lari dari masalah. Kecuali jika kita nggak tengsin dibilang pecundang sejati. Karena masalah menghampiri kita untuk diatasi, bukan dihindari.
Tapi yang kudu kita ingat dan kita perhatikan, bahwa kita jangan sampe keliru, Sikap berani laen ama nekatz. Jelas banget bedanya. Kalo berani, biasanya sudah diperhitungkan dan penuh perencanaan. Kita udah punya bekal buat ngadepin segala risiko yang bakal terjadi. Tapi kalo nekatz cenderung sembrono. Bisa dibilang nggak ada perencanaan. Apalagi persiapan untuk ngadepin kejadian-kejadian berikutnya. Bisa kacau-balau deh urusannya. Jadi walaupun tantangan ada tapi kita jangan sampai bersikap sembrono alias nekadt. Oke..
Kemudian yang kedua berani Dalam dakwah.
Sobat muda dimana saja kamu berada, Sebagai seorang muslim, tetunya kita semua tahu dengan paman Nabi SAW, yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib, pemimpin para syuhada. Nah kita kudu berani terjun ke dunia dakwah dan meneladani beliau. Berani mengatakan, terikat dengan aturan Allah dalam setiap perbuatan itu wajib dan sekularisme itu haram.
Nah karena itu sobat, Terjun ke dunia dakwah belom komplit tanpa dilengkapi keberanian menghadapi risiko dakwah. Sebab di sana banyak berkeliaran tantangan yang acapkali bisa melemahkan semangat dakwah kita. Ngadepin omongan orang yang sinis, mencemooh dan lain sebagainya. Makanya kita juga kudu siap.
Sobat muda muslim, kudu digaris bawahi, bahwa dakwah nggak ada hubungannya dengan mendekatnya ajal, seretnya rizki, atau menjauhnya jodoh. Yang ada justru Allah akan memudahkan jalannya menuju surga, meluaskan rizkinya, dan menjanjikan pasangan hidup yang baik plus bertakwa bagi orang-orang yang selalu berusaha terikat dengan aturan-Nya. Pengemban dakwah yang istiqomah masuk dalam kategori ini. Catet tuh!
Yauck simak firman Allah swt: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan ‘Tuhan kami ialah Allah' kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): 'Jangan-lah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalam-nya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta.” (QS al-Fushilat [41]: 30-31)
Dan yang ketiga, Jadi pemberani sejati
Sobat muda muslim, pernah denger sahabat Rasulullah saw. yang bernama Abdullah bin Rawahah? Kalo belum, kamu wajib tahu. Soalnya dialah sosok pemberani yang mengobarkan se-mangat 3000 pasukan kaum muslimin yang mulai bergetar ngadepin 200.000 pasukan ga-bungan Romawi pada saat perang Mu'tah.
Beliau bilang: “Wahai kaum Muslimin, sesung-guhnya yang hendak kalian hindari (perang ini) justru adalah jalan mencari sya-hadah (mati syahid), kita tidak memerangi manusia dengan jumlah personil, juga tidak memerangi mereka dengan kekuatan dan banyaknya pasukan yang kita miliki, kita tidak memerangi mereka melainkan dengan agama yang dengannya Allah telah memuliakan kita. Maka berangkatlah, sesungguhnya hasil dari perang ini hanyalah satu di antara dua kebaikan. Menang atau mati syahid!” (Ibnu Katsir, al-Bidayah wa an- Nihayah , Juz III/428) Nah sobat, keberanian yang ditunjukkan Abdullah bin Rawahah cuma sebagian aja dari banyaknya kisah keberanian para sahabat. Kita dan mereka sama-sama muslim. Karena itu kita juga bisa seperti mereka walaupun gak bisa menandingi derajat mereka. Untuk itu, berikut kita kasih beberapa tips yang mungkin bisa membantu menum-buhkan keberanian sejati dalam diri kita:
1. Pelajari makna hidup ini (untuk apa kita hidup). Buat kita, tentu tujuan hidup udah jelas. Hidup mulia, wafat masuk syurga. Ini bisa didapetin kalo memahami Islam dengan benar. Sudah terbukti, sudah teruji, bikin orang jadi berani.
2. Anggap yang lain sama seperti kita, meski tetap hormati dan hargai kelebihan masing-masing. Jadi nggak ngeper duluan lihat orang lain. Karena sama-sama makhluk ciptaan Allah yang lemah. Bedanya, Allah Maha Kuasa akan selalu bersama kita saat kita berani istiqomah dengan aturan-Nya.
3. Percaya diri. Ini penting banget sobat. Karena Allah nggak akan membebankan kewajiban di luar kemampuan kita sebagai manusia. Karena itu kita yakin pasti bisa menjadi pengemban dakwah yang istiqomah.
4. Jalan yang kita tempuh adalah kebenaran. Iya dong. Masa masih ragu dengan aturan Allah yang benar, mulia, dan sempurna? Jadi kuatkan tekad dengan hal tersebut. Okee….
Dan 5. Sering-seringlah kita membaca biografi sejarah Rosululloh SAW dan orang-orang berani yang memperjuangkan dakwah Islam. Biar kita tambah semangat dan tetap imut. Okee..
sobat, semoga tips tersebut bisa banyak membantu kita. mari kita bangkit menghadapi tantangan pahit. Agar hidup kita terasa manis. Buat remaja cowok, tanamkan dalam diri kita prinsip, “berani karena benar.” Bukan karena dibayar. Ini baru pejantan tangguh nan syar'i . Tetep berani dan istiqomah. Semoga Alloh ta’ala selalu membantu kita semua. Amin. Wallohu’alam

Jadilah Remaja "Gaul" yang berprinsip




Sobat muda dimana saja kamu berada, kita tentu udah nggak asing lagi nih dengan istilah ‘gaul’. Yah, tren yang udah membumi di lingkungan masyarakat, terlebih para ABG. Dari mulai model baju, celana ketat, rok mini, tanktop, sampe buku-buku dan majalah nggak ketinggalan ngebahas tren gaul. Tapi apa temen-temen tau, apa sih sebenernya arti gaul tersebut?
Nah sobat muda, Ada yang bilang, gaul itu punya banyak temen dan punya banyak wawasan. Di mana-mana ia dikenal. Banyak yang nelponin, banyak yang ngajakin hang-out bareng, banyak yang naksir, banyak juga yang iseng gangguin. Pokoknya, layaknya superstar lah, ia dikenal di manapun berada.
Kemudian Ada juga yang bilang, gaul itu ngikutin perkembangan zaman. Wah Pokoknya, orang bisa dikatakan gaul jika ia bisa ngikutin terus perkembangan zaman paling modern saat ini. Apa yang modern pasti diikutin. Dari bacaan modern yang ngebahas perselingkuhan artis, sampai film modern yang mengumbar nafsu dan kekerasan. Dari mulai celana gombrong di bawah mata kaki sampai celana ketat yang kesannya kayak telanjang. Dari baju kebesaran yang berumbai di mana-mana sampai kaos kekecilan model adik bayi. Semuanya diikutin. Namanya aja ngikutin tren modern! Waduh nyusahin banget yah, kalau gaul kayak begitu. Ada lagi yang memaknai gaul sebagai kebiasaan belanja di moll, nongkrong di kafe, jago sms-an, jago pencet HP, dan sebagainya. Tapi apa emang cuma sebatas itu aja definisi gaul yah? Nah sobat muda, mari kita tengok yuk gaul yang sebenarnya.
Sobat muda, Dalam Islam sendiri, gaul berarti punya prinsip. Kan nggak lucu banget, kalo kita ngaku gaul tapi ke mana-mana cuma ikut-ikutan tanpa dasar alias moto copy. Nah, untuk itu kita kudu nyari tau prinsip tersebut. Sebagai seorang muslim, kita mempunyai cara gaul, yakni Dekati dan akrabi Ilmu Agama, khususnya Al-Qur’an dan As-Sunnah. Pramuka aja punya prinsip “Satyaku kudharmakan, dharmaku kubaktikan”, masa' sih kita sebagai seorang muslim yang merupakan ummat terbaik malah nggak punya prinsip. Tentunya Malu dong!!! Lantas apa prinsip kita sebagai Muslim? Ada yang bilang “Hidup mulia atau mati syahid!” Bener banget sobat! Selain itu, pribadi muslim yang gaul tercermin dalam tujuh sifat. Mudah-mudahan bermanfaat untuk semua kaula muda, Simak baik-baik yaaa....! Setelah itu diamalkan. Baru deh kalian tepat disebut sebagai insan yang gaul.
1. Salimul Aqidah (aqidah yang bersih) Nah sobat muda, Salimul aqidah merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Alloh . Dengan ikatan yang kuat itu kita nggak akan nyimpang dari jalan dan ketentuan-ketentuan-Nya. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang Muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Alloh ta’ala sebagaimana dalam firman-Nya: "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semua bagi Alloh tuhan semesta alam" (QS. Al An'am:162). Karena aqidah yang salim merupakan sesuatu yang amat penting, maka pada awal da'wahnya kepada para sahabat di Mekkah, Rosululloh mengutamakan pembinaan aqidah, iman dan taukhid. Kita bisa tau hal tersebut Tentunya dengan membaca buku-buku Islami dan kajian-kajian yang bermanfaat. Nah, jadi sobat Muda, kalo kalian emang ngebet banget pingin disebut manusia gaul, bersihkan tuh aqidahmu. Jangan melulu membersihkan wajah berjerawat! Oke sobh?
2. Sahihul Ibadah (ibadah yang benar) Sobat muda, Shahihul ibadah merupakan salah satu perintah Rosululloh yang penting. Dalam satu hadits, beliau bersabda: "Shalatlah kamu sebagaimana melihat aku shalat". Dari ungkapan ini kita bisa nyimpulin nih, bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan. Muslim yang gaul emang muslim yang punya prinsip. Tapi prinsip kita harus berdasarkan kepada Al Qur'an dan Sunnah, bukan asal prinsip. Apalagi berprinsif sama hawa nafsu dan orang yang engga ngerti agama. Nggak banget deh!!!
3. Matinul Khuluq (akhlaq yang kokoh) Sobat muda, Matinul khuluq merupakan sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap muslim, khususnya kita nih sebagai generasi muda. Sifat tersebut harus ada baik dalam hubungannya kepada Alloh ta’ala maupun dengan makhluk-makhluk-Nya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia maupun di akhirat. Pingin kan ngerasain bahagia dunia-akhirat? Jelaslah.. Nah, karena begitu penting memiliki akhlak yang mulia bagi umat manusia, maka Rosululloh diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh Alloh di dalam Al Qur'an yang artinya. "Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung"(QS. Al Qalam: 4).
4. Qowiyyul Jismi (kekuatan jasmani) Nah sobat muda, Qowiyyul jismi merupakan satu sisi yang harus ada pada setiap Muslim, kita katakana lagi khususnya kita sebagai pemuda. Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat dan kuat. Apalagi berjihad di jalan Alloh ta’ala dan bentuk-bentuk perjuangan lainnya. Yang intinya untuk mencari ridho Alloh ‘azza wa jalla Oleh karena itu sobat muda, kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan dari penyakit jauh lebih utama dari pada pengobatan. Meskipun demikian, sakit tetap kita anggap sebagai sesuatu yang wajar bila hal itu kadang-kadang terjadi. Namun jangan sampai seorang muslim sakit-sakitan. Karena kekuatan jasmani juga termasuk hal yang penting, maka Rosululloh bersabda yang artinya: "Mukmin yang kuat lebih dicintai Alloh daripada mukmin yang lemah (HR. Muslim), Nah berarti dipoint ini berarti Gaul itu nggak mudah sakit-sakitan. Setuju,! karena itu sobat muda, Olah raga sebagai sesuatu yang Mubah bisa kita lalukan, sebagai sarana menyehatkan tubuh agar kita tetap kuat dalam menjalankan ketaatan kepada Alloh ‘azza wa jalla. Tapi jangan sampai juga waktu kita habis hanya untuk olah raga, apalagi sampe lupa waktu. Kemudian, masalah jasmani tentunya berkaitan juga dengan gaya hidup kita, pasti kamu setuju dong..!? nah orang yang merokok tentunya jauh dari sehat jasmaninya, walaupun perokok kelihatan sehat tapi mereka sebenarnya kehilangan sebagian dari kehidupannya. Ko bisa gitu, jelasnya jika kita katakan kepadanya berhentilah merokok. Otomatis mereka akan menjawab.. sulit sekali, kalau ngga ngerokok terasa hampa hidup ini. Itulah sobat muda yang dimaksud dengan kehilangan sebagian kehidupannya, kerena ia ketergantungan oleh rokok. Apalagi minuman keras, naudzubillah dech, semoga kita dijaukan oleh Alloh ‘azza wa jalla dari hal tersebut. Amin Kemudian selanjutnya,
ke-5 Mujahadatul Linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu) Sobat muda, Mujahadatul linafsihi merupakan salah satu kepribadian yang juga harus ada pada diri seorang muslim karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan. Kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu. Hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam. Rosululloh sholollohu ‘alaihi wasallam bersabda: "Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam)" (HR. Hakim) Jadi sobat muda, orang yang gaul tidak akan bernafsu untuk memiliki ini dan itu, atau mengikuti hal ini dan itu. Jika ada seorang yang berpacaran tentunya kita sebagai seorang Muslim yang Gaul harus berprinsif bahwa pacaran adalah hal yang diharamkan dalam Islam, dan tidak mudah mengikuti orang yang melakukan hal tersebut. Apalagi dizaman sekarang Muscul Istilah Pacaran Islami, padahal pacaran sebelum menikah adalah perbuatan maksiat, masa perbuatan maksiat jadi Islami. Kalau gitu sekalian aja ada Mencuri Islami dan Meminum khomr Islami, kelewatan banget dong kalau gitu.
6. Harishun Ala Waqtihi (pandai menjaga waktu) Sobat muda, Harishun ala waqtihi merupakan faktor penting bagi manusia. Hal tersebut karena waktu mendapat perhatian yang begitu besar dari Alloh ta’ala dan Rasul-Nya. Alloh banyak bersumpah di dalam Al Qur'an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal 'asri, wallaili dan seterusnya. Alloh memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama, yakni 24 jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi. Karena itu tepat sebuah semboyan yang menyatakan: "Lebih baik kehilangan jam daripada kehilangan waktu". Waktu merupakan sesuatu yang cepat berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi. Oleh karena itu sobat muda, setiap muslim amat dituntut untuk pandai mengelola waktunya dengan baik sehingga waktu berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Jangan samapi waktu kita habis dengan hal yang tidak bermanfaat atau bahkan dengan kemaisiatan, seperti menghabisan waktu dengan mendengarkan atau bermusik, tentunya kalau sudah main music yang namanya waktu itu tidak terasa, samapi sampai sholat terlalaikan, naudzubillah deh.. padahal sobat muda, waktu terutama diamsa muda telah Alloh terangkan sebagai masa kuat diantara 2 masa lemah yaitu anak-anak dan masa tua, Alloh ta’ala berfirman yang artinya: “Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari Keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah Keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Maha mengetahui lagi Maha Kuasa.” (QS. Ar-Ruum: 54) Maka diantara yang disinggung Nabi adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum datang sakit, muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.
7. Nafi'un Lighoirihi (bermanfaat bagi orang lain) Sobat muda, Nafi'un lighoirihi merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada. Sehingga orang merasakan keberadaannya dan merasa kehilangan ketika ia tidak ada. Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berfikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dan mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya. Dalam kaitan ini, Rosululloh sholollohu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain" (HR. Qudhy dari Jabir).
Itu beberapa gambaran point yang mewakili seorang muslim menjadi gaul dan berprinsip agar tidak mudah terjerumus oleh pergaulan yang salah, Khususnya bagi kita sebagai pemuda. Jangan sampai kita berkata gaul tapi tetep ikut-ikutan zaman tanpa menyaring mana yang baik dan mana yang buruk. WAllohu a'lam.
Semoga bermanfaat untuk semuanya… gunakanlah masa muda sebaik-baiknya karena ingat Syarat mati itu tidak harus tua, Semoga Allah selalu membimbing kita selalu dalam Jalan-NYA. Aamiin…

Wanita itu "Perhiasan Dunia" atau "Fitnah" Dunia?

“Silakan kau suruh aku menjaga rumah mewah penuh harta melimpah, namun jangan kau suruh aku menjaga wanita yang tidak halal bagiku meskipun berupa budak yang hitam legam” (Sufyan Ats-Tsauri )


Termasuk dari rahmat dan anugerahn-NYA, Allah menciptakan hamparan dunia begitu indah lengkap dengan keragaman muatannya. Menganugerahkan kepada manusia berbagai kekayaan penuh pesona. Anak, istri, harta, tahta, dan dunia seluruhnya begitu menyejukkan mata. Allah berfirman,
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali ‘Imran: 14)
Ayat di atas menjelaskan bahwa mencintai wanita dan dunia adalah fitrah manusia. Seorang laki-laki tidak dilarang mencintai wanita selama aplikasi cintanya tidak melanggar syariat yang Allah tekankan dalam Al- Qur’an. Seorang manusia tidak dilarang mencintai dunia selama kecintaannya tidak mennjerumuskan kepada maksiat. Namun sadarkah, sejatinya di balik keindahan itu semua adalah fitnah (ujian) untuk manusia itu sendiri?
Para ulama menjelaskan, tatkala Allah menjadikan dunia terlihat sangat amat indah di mata manusia, ditambah dengan berbagai aksesorisnya yang memikat, mulailah jiwa dan hati condong kepadanya. Dari sini manusia terbagi menjadi dua kubu sesuai dengan pilihannya. Sebagian orang menjadikan seluruh keindahan dan anugerah yang ada dunia tesebut sebagai tujuan utama hidupnya. Seluruh pikiran dan tenaga dikerahkan demi meraihnya, hal itu sampai memalingkan mereka dari ibadah kepada Allah. hingga Akhirnya mereka tidak peduli bagaimana cara mendapatkannya dan untuk apa kegunaannya sampai tidak peduli dengan cara halal ataupun haram yang diutamakan adalah hasil. Ini adalah golongan orang-orang yang kelak menerima azab yang pedih di akhirat kelak. Sedangkan golongan yang kedua adalah orang-orang yang sadar bahwa tujuan penciptaan dunia ini adalah untuk menguji manusia, sehingga mereka menjadikannya sarana untuk mencari bekal akhirat. Inilah golongan yang selamat dari fitnah, merekalah yang mendapat rahmat dan hidayah Allah, Semoga kita tidak tergolong kepada manusia golongan pertama tadi. Nauzubillah…..
Wanita, Ujian Terbesar Kaum Laki-laki Di antara pesan agung yang bisa kita petik dari ayat di atas bahwa wanita, dunia, dan seisinya adalah fitnah (ujian) bagi manusia. Akan tetapi di antara fitnah-fitnah tersebut yang paling besar dan paling dahsyat adalah fitnah wanita. Oleh karena itu Allah menyebut pada urutan yang pertama sebelum menyebut anak-anak, harta, dst. Oleh karena itu pula Imam Ibnu Hajar mengatakan, “Allah menyebut wanita pada urutan yang pertama sebelum menyebut yang lainnya. Ini memberikan sinyal bahwa fitnah wanita adalah induk dari segala fitnah.” Ungkapan Imam Ibnu Hajar ini selaras dengan hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan dari Usamah Bin Zaid. Beliau bersabda, “Aku tidak meninggalkan satu fitnah pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita.” (HR. Bukhari: 5096 dan Muslim: 2740) Hadis ini tidak berlebihan. Karena fakta memang telah membuktikan. Meskipun wanita diciptakan dengan kondisi akal yang lemah, namun betapa banyak lelaki yang cerdas, kuat gagah perkasa, dibuat lemah tunduk di bawahnya. Meskipun para wanita diciptakan dengan keterbatasannya, namun betapa banyak para penguasa jatuh tersungkur dalam jeratnya. Meskipun wanita diciptakan dengan keterbatasan agama, namun betapa banyak ahli ibadah yang dibuat lalai dari Tuhannya.
Tidak sedikit seorang miliader kaya raya nekad berbuat korupsi demi istri tercinta. Tidak jarang darah tertumpah, pedang terhunus, karena wanita. Betapa banyak orang waras dengan akal yang sempurna menjadi gila gara-gara wanita. Bahkan sering kita jumpai seorang laki-laki rela bunuh diri demi wanita. Atau yang lebih parah dari itu semua entah berapa orang mukmin yang mendadak berubah menjadi kafir gara-gara wanita. Pantaslah jika rasulullah mengatakan fitnah wanita adalah fitnah yang luar biasa. Bahkan betapa umat terdahulu hancur binasa juga gara-gara wanita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan dalam sabdanya, “Sesungguhnya dunia ini begitu manis nan hijau. Dan Allah mempercayakan kalian untuk mengurusinya, Allah ingin melihat bagaimana perbuatan kalian. Karenanya jauhilah fitnah dunia dan jauhilah fitnah wanita, sebab sesungguhnya fitnah pertama kali di kalangan Bani Israil adalah masalah wanita” (H.R. Muslim: 2742)
Semenjak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan umatnya dari bahaya fitnah wanita, para ulama juga tidak henti-hentinya mengingatkan umat ini dari ancaman tersebut. Banyak untaian nasihat mereka yang telah diabadikan di dalam literatur-literatur mereka.
Yusuf Bin Asbath mengatakan, “Seandainya aku mendapat amanah untuk menjaga baitulmal, saya optimis bisa melaksanakannya. Namun jiwaku tidak akan merasa aman jika dipercaya untuk berduaan dengan seorang wanita sekalipun dari kalangan negro, meski sesaat saja.”
Sufyan Ats-Tsauri mengatakan, “Silakan kau suruh aku menjaga rumah mewah penuh harta melimpah, namun jangan kau suruh aku menjaga wanita yang tidak halal bagiku meskipun berupa budak yang hitam legam.”
Said bin Musayyib mengatakan, “Tidak ada yang saya takutkan melebihi ketakutanku terhadap wanita”. Kita lihat betapa beliau sangat takut dengan fitnah wanita, padahal usia beliau saat itu sudah menginjak umur 84 tahun. Tidak hanya itu, penglihatan beliau juga sudah rabun, itu pun yang bisa dipergunakan hanya tinggal satu mata. Namun demikian beliau masih tidak merasa aman dari fitnah wanita.
Bertakwalah Wahai Kaum Pria..
Bahaya fitnah wanita bukan sekadar teori untuk diketahui, akan tetapi yang lebih urgen adalah mengambil langkah preventif untuk menghindar dan antisipasi. Karena kita tidak sekuat apa kadar keimanan diri disamping syetan terus menggoda yang membuat hal buruk itu terlihat seolah-olah menjadi baik, Cukuplah firman Allah dan sabda nabi serta perkataan ulama di atas menjadi bahan pertimbangan bagi kita untuk coba menantang fitnah tersebut, apa lagi mencicipi. Sabar dan takwa kepada Allah serta menjaga hak-hak-Nya, itulah cara untuk membebaskan diri dari fitnah ini. Dengan bekal takwa, seorang laki-laki mampu menahan pandangannya, menahan hasrat jiwanya. Dengan bekal takwa pula Allah akan memberikan penjagaan kepada hamba-Nya. Allah telah membuktikan penjagaan-Nya kepada nabi Yusuf ‘alaihis salam dari fitnah Zulaikha lantaran beliau bertakwa, menjaga hak-hak Allah Ta’ala. “Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata Dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu Termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.” (QS. Yusuf: 24) Sadarlah Wahai Kaum Hawa..


Tulisan ini bukan dimaksudkan untuk mendiskreditkan para wanita yang begitu ringkih dan lemah. Apa lagi sampai menuduh mereka makhluk yang menjadi sumber petaka, jahat dan keji. Tidak sama sekali… Akan tetapi penulis hanya ingin berkongsi ilmu serta mengingatkan, bahwa di balik kelemahan wanita tersimpan potensi yang sangat luar biasa untuk menggoda serta membinasakan laki-laki yang kuat perkasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan kepada para wanita di zaman beliau, “Aku tidak melihat ada manusia yang kurang akal dan agamanya, namun mampu meluluhkan nalar lelaki perkasa selain kalian” Seandainya pun Anda tidak memiliki kecantikan, kedudukan, dan kesempatan seperti apa yang dimiliki Zulaikha, akan tetapi Anda harus tahu barangkali tidak ada lelaki saat ini yang mampu menahan fitnah wanita seperti Yusuf. Jika demikian halnya, hendaklah setiap wanita berusaha menjaga diri. Jangan sampai ia menyebabkan para lelaki berpaling dari Allah atau menyebabkan mereka bermaksiat kepada Allah. Baik itu suaminya, orang tuanya, saudaranya, ataupun orang lain. Sungguh maha adil Allah, ketika Allah memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada para wanita untuk menjadi fitnah terbesar di dunia, Allah juga memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada mereka untuk menjadi perhiasan termahal dunia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim: 1467)
Kisah Fitnah Dalam Sejarah..
Sebagai penutup, berikut kita simak beberapa kisah klasik yang sempat mengubah sejarah akibat fitnah wanita. Di antaranya adalah kisah nabi Adam dan Hawa yang sudah tidak asing bagi kita. Ketika Iblis merasa putus asa lantaran tidak bisa menggoda Adam
Kisah Shalih sang muazin. Dikisahkan ada seorang pemuda bernama Shalih sang Muazin. Suatu ketika saat ia menaiki menara untuk mengumandangkan azan, ia melihat seorang gadis nasrani yang rumahnya berada di sisi masjid. Ternyata peristiwa itu membuat sang pemuda jatuh hati dan terfitnah. Ia pun mendatangi rumahnya dan mengetuk pintunya.
“Siapa?” Tanya sang gadis.
“Saya Shalih tukang adzan.”
Sang gadis pun membukakan pintu untuknya. Tatkala sudah masuk ke dalam rumah, sang pemuda berusaha memeluknya.
“Apa-apaan ini..! Kalian ini orang yang diberi amanat..!” teriak sang gadis mengingatkan.
“Kau ingin saya bunuh atau melayani keinginanku?” jawab pemuda.
“Saya tidak sudi. Saya tidak mau melayanimu kecuali jika kamu meninggalkan agamamu..!”
Pemuda tersebut mengatakan, “Aku telah berlepas diri dari agamaku dan dari ajaran Muhammad.” Sang pemuda semakin mendekat. Sang pemuda mulai tersungkur bertekuk lutut dalam pelukan jerat-jerat asmara. Saat itulah sang gadis menyuruhnya untuk memakan daging babi dan menengguk minuman keras. Sang pemuda menurut bagai kerbau yang dicocok hidungnya. Ketika sang pemuda sedang dalam keadaan mabuk berat, ia disuruh untuk naik loteng. Akhirnya sang pemuda jatuh dan mati dalam keadaan kafir. Wal’iyyadzubillah. Ibnul Jauzi mengatakan, “Waspadalah..!
Semoga Allah merahmatimu- jangan sampai engkau berani menantang sumber fitnah, sebab orang yang mendekatinya akan jauh dari keselamatan. Jika waspada darinya identik dengan keselamatan, sebaliknya menantangnya identik kebinasaan. Sangat jarang orang yang mendekati fitnah mampu selamat dari jeratnya.”
Semoga bermanfaat….. jadilah sebaik-baiknya wanita yang dicintai oleh Allah wahai perempuan Muslimah bantulah kaum laki-laki untuk menjaga hijabnya, Semoga Allah selalu membimbing kita. Aamiin Ya Rabal Alamiin

Sabtu, 11 Juni 2016

Jadilah Wanita yang "Dihormati" bukan "Diminati"

"Menjadi seorang wanita yang dihormati itu adalah lebih baik berbanding menjadi seorang wanita yang sangat diminati oleh kaum Adam"


Wanita terlahir dengan keelokan rupa, menjadikannya terlihat indah bila dipandang. Wanita adalah hadiah dari Allah untuk kaum Adam, sebagaimana sejarah Hawa yang diciptakan atas permintaan Adam untuk menemaninya dalam Surga. Godaan untuk kaum Adam meliputi "Harta, tahta, dan wanita" Nahloh. wanita masuk kategori kan? >>> mari kita bahas
Pada hakikatnya waanita itu lebih memainkan perasaannya dibanding logika. Apapun yang sedang dihadapi oleh seorang wanita pasti akan lebih mengedepankan perasaan. Jadi tidak heran ketika ia dipuji dan disanjung oleh lawan jenisnya atau oleh laki-laki, ia pasti sangat bahagia dan bahkan makin menjadi-jadi, seperti semakin merawat diri, berdandan cantik, bahkan berpakaian minim untuk lebih menarik perhatian. Nahh.. apalagi kalau yang memuji itu orang yang juga dikaguminya.. bisa kesemsem berhari-hari kayaknya tuh.. #upss..
Padahal kalo dipikir-pikir pujian yang sering dilakukan oleh kaum laki-laki itu sering lebay, alay, gombal sengaja dilebih-lebihkan untuk membuat wanita GeEr, makin bahagia, makin klepek-klepek karena pujiannya dan yang utamanya karena ada maunya aja.. (iya iya, bisa jadi bisa jadi). Nah ini yang paling berbahaya dari laki-laki, kalo laki-laki sudah ada maunya apalagi kepada seorang wanita biasanya segala cara akan dilakukan agar wanita itu bisa menuruti segala kemauannya. Seringkali kita melihat di pusat keramaian ada wanita yang sangat cantik atau wanita yang berpakaian aduhai, ia menjadi pusat perhatian kaum adam, disiul-siuli, dimain-maini mata (awas! hehe) kebanyakan makin digituin sih makin senang padahal itu bentuk pelecehan loh.. gak percaya? kata tempat terapi psikologi Rifka Annisa, main mata atau siulan itu ekspresi "genit" yang mengarah ke tujuan tertentu, ekspresi itu terjadi karena ada stimulus. Ya stimulusnya apalagi kalo bukan melihat sosok wanita yang aduhai sehingga muncul keinginan untuk menggoda.
Keadaan tersebut tentu berjalan terbalik dengan ketika melihat wanita berpakaian jilbab tertutup yang meliputi 3T: Tidak ketat, Tidak transparan/tipis, Tidak menyerupai laki-laki. Pokoknya syar'i deh.. *Ukhti Sholihah* coba kita perhatikan, ada yang 'jelalatan' ga lihat dia? paling dilihatin aja, abis itu gak macem-macem lagi, hal tersebut mengisyaratkan ia lebih terhormat karena lebih terjaga dari pandangan maupun jangkauan lawan jenis. Hukum Islam sangat memuliakan wanita. Pilihannya, wanita ingin memuliakan dirinya atau tidak?
Seringkan dengar kata-kata motivator tentang wanita "Masuklah dalam perasaannya, maka kamu akan memilikinya" juga seperti salah satu lirik lagunya Ari Lasso "sentuhlah dia tepat di hatinya, maka dia kan menjadi milikmu selamanya" Nahloh.. ketahuan kan, wanita mudah ditaklukkan lewat perasaannya?
Jadi untuk wanita menghadapi seorang laki-laki karena seorang laki-laki seorang perangkai kata yang baik untuk bisa menaklukan perasaan wanita. Ketika ada seorang laki-laki mendekatimu wahai wanita yang mengatakan bahwa dia mencintaimu, kau segalanya bagiku, cukup kamu menjawabnya “jika kamu benar mencintaiku datangi waliku minta ijin padanya untuk menikahiku”. Cukup itu yang kamu jawab kalian bisa tau seberapa serius laki-laki mendekatimu, kalo dia mau berarti dia serius tapi kalo dia jawabnya “kita kan baru kenal, aku masih kuliah, aku belum kerja, belum mapan, lebih baik kita pendekatan dulu dan bla..bla..blaa” banyak alasan yang dilontarkan semakin dia tidak serius mencintaimu, dia mencintaimu mungkin karena nafsu belaka karena wanita itu diciptakan untuk menjadi syahwat seorang laki-laki. Jadi hati-hati wahai Ukhti…..


So, wanita-wanita calon penghuni surga, tidak usah semakin menjadi-jadi karena pujian laki-laki, khawatir menjadikan mudharat bagi dirimu sendiri (kayak senjata makan tuan gitu :) :).
So, jadilah wanita yang lebih dihormati daripada wanita yang lebih diminati. (kalo diminati jadi istri dambaan itu Alhamdulillah, tapi kalo diminati untuk sekedar tidak diserusin, semoga dijauhkan)
Semoga bermanfaat, dan jadilah wanita yang benar-benar diminati laki-laki untuk menemaninya hingga Syurga nya Allah,, semoga tetap Istiqomah dijalan-NYA. Aamiin…….

Jumat, 10 Juni 2016

Sulit Rezeki? Jemputlah dengan Sedekah dan Menikah



"Jangan khawatirkan rezeki yang telah Allah jaminkan untuk kita, tapi khawatirkanlah amal baik kita karena Allah tidak menjamin Syurganya Untuk kita"


Setiap kali kita menghadapi makanan dan minuman, kita berdoa kepada Allah agar di berikan barakah dari rezeki yang akan kita santapi. Setiap kanak-kanak muslim juga di didik sejak dari tadika lagi untuk berdoa sebelum makan. Barakah dari rezeki itulah yang kita hajatkan.
Setiap manusia menghabiskan sebahagian besar dari waktu dan umur untuk mencari rezeki. Berusaha mencari rezeki, apabila ikhlas niat dan dilaksanakan dengan mengikut jalan-jalan yang halal adalah ibadah kepada Allah. Dalam mencari rezeki juga , dapat menguatkan akidah seorang muslim, Allah S.W.T. adalah pemberi rezeki. Salah satu nama Allah adalah al-Razzak… yaitu Pemberi Rezeki. Banyak perkara di dunia ini dipermudahkan oleh Allah S.W.T.  untuk manusia, agar di gunakan dalam usaha mencari rezeki. Oleh itu jangan sampai kita lupa kepada Allah S.W.T. apabila kita telah mendapat nikmat dari-Nya.
Suatu hari Nabi Sulaiman a.s. bertanya kepada seekor semut tentang berapa banyak makanan yang diperlukannya untuk hidup dalam setahun. Semut menjawab, ia hanya perlukan makanan sebesar sebutir gandum.
Lalu Nabi Sulaiman a.s. memasukkan semut tersebut di dalam sebuah botol dengan di letakkan bersamanya gula sebesar sebutir gandum. Mulut botol itu kemudiannya ditutup (diberi lubang sikit untuk udara masuk ke dalamnya).
Cukup tempuh setahun, mulut botol itu pun dibuka semula oleh Nabi Sulaiman a.s. Anehnya, baginda dapati hanya separuh sahaja daripada gula sebesar sebutir gandum itu yang habis dimakan oleh semut tersebut.
Nabi Sulaiman bertanya, mengapa hanya separuh makanan sahaja yang dihabiskan sedangkan semut pernah berkata ia perlukan makanan sebesar sebutir gandum?
Sang semut menjelaskan bahawa jika diluar botol rezekinya dijamin sepenuhnya oleh Allah dan dia yakin Allah pasti akan mencukupkan rezekinya. Sebab itu dia tidak perlu risau dengan hakikat itu.
Tetapi apabila dikurung oleh manusia (Nabi Sulaiman a.s) dia mengambil langkah berjaga-jaga dan berjimat cermat kerana tidak yakin dengan keprihatinan manusia. Mana tahu kalau-kalau manusia itu terlupa lalu mengurungnya terlebih daripada tempoh satu tahun? Apa akan jadi padanya?
Pengajaran yang boleh di perolehi daripada kisah ini adalah semut lebih yakin  jaminan rezeki daripada Allah S.W.T.(bertawakal kepada Allah) ketika di luar botol berbanding “jaminan” manusia ketika berada di dalam botol. Untuk menghadapi kemungkinan itulah ia mengambil langkah berjimat cermat, supaya apabila berlaku sesuatu di luar jangkaan dia masih mampu bertahan. Masih ada makanan yang boleh digunakan.
Kenapa kita yang berada di dunia ini yang mengaku beriman kepada Allah S.W.T. tetapi masih ragu-ragu tentang jaminan rezeki dari Allah S.W.T? Oleh itu yakinilah dengan sepenuh hati bahawa setiap anak yang lahir ke dunia, Allah S.W.T. telah menjamin rezeki untuknya, samaada ibu-bapanya merancang atau tidak merancang untuk anak tersebut.
Setiap manusia yang diciptakan oleh Allah S.W.T. telah ditetapkan rezeki untuknya. sejak di dalam kandungan ibunya lagi. Allah S.W.T. yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang telah menjamin rezeki untuk semua makhluknya, dari sekecil-kecilnya makhluk (kuman) hinggalah sebesar-besarnya (ikan paus) dan tidak dikurangkan sedikit pun daripadanya.
Manusia diminta untuk berusaha, berdoa dan bertawakkal nescaya ia akan mendapat dan memiliki rezeki yang telah disedaikan oleh Allah S.W.T. dimuka bumi ini.
Firman Allah s.w.t.yang bermsksud :
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan menunjukkan kepadanya jalan keluar dari kesusahan, dan diberikanNya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka, dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, nescaya Allah mencukupkan keperluannya.”
(Surah At-Talaq ayat 2-3)
Takwa adalah merupakan kriteria atau ukuran sesaorang yang paling hampir dengan Allah S.W.T.  Sesiapa saja dikalangan hamba-hamba Allah yang paling tinggi takwanya maka dia adalah orang yang paling mulia disisi Allah S.W.T. Orang yang bertakwa adalah orang mukmin yang cukup berhati-hati didalam menjalani kehidupan didunia ini, amat takut kalau-kalau dia terjerumus didalam kehidupan yang mendatangkan kemurkaan Allah S.W.T.
Ia bukan saja telah meninggalkan yang haram dan melaksanakan yang wajib tetapi ia telah meninggalkan perkara-perkara syubhah dan makruh. Dalam amalan ibadahnya diperbanyakkan amalan-amalan sunat dalam rangka merapatkan lagi hubungan dengan Allah S.W.T, malahan semua yang harus pula di niatkan kerana Allah supaya ianya menjadi ibadah.
Allah S.W.T. akan membantu orang-orang yang bertakwa, segala kesusahannya, kemiskinannya dan apa-apa saja permasaalaan hidup yang dihadapinya, akan terbentang luas jalan keluar diberikan oleh Allah S.W.T. Bukan setakat ini saja, malahan Allah S.W.T.akan memberikan rezeki yang tiada disangka-sangka samaada rezeki datang dari langit, bumi, lautan, malahan yang jauh didekatkan, yang sedikit diperbanyakkan dan yang banyak dipermudahkan.
Kadangkala seseorang pernah bertanya pada diri sendiri, “Kenapa rezekiku  sempit?  Buat berbagai usaha tetapi masih gagal mencapai matlamatnya?Berniaga merosot, puas aku berdoa dan minta pertolongan Allah tetapi masih tidak dimakbulkan-Nya?”
Perlu di ingat bahawa Allah S.W.T. Maha Mengetahui apa akan berlaku kepada para hamba-Nya dilambatkan permohonannya adalah untuk kebaikan hambanya sendiri. Kerana takwanya belum mantap, maka diuji lagi supaya semakin banyak ia berusaha, berdoa dan bertawakal maka akan melahirkan hubungan yang erat hatinya dengan Allah S.W.T. dan Dia ingin memberikan pahala yang besar kepadanya diatas kesabarannya. Oleh itu kita kena berbaik sangka dengan Allah S.W.T. berdoa dan terus berdoa jangan putus asa. Cepat atau lambat dikabulkan doa kita adalah urusan Allah S.W.T.
Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahawa Rasulullah S.A.W.  bersabda yang bermaksud : “Allah S.W.T. berfirman, ‘Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada diri-Ku’.”
(Hadis RiwayatAl-Bukhari)
Rasulullah S.A.W.  bersabda, maksudnya : “Janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan kamu berbaik sangka dengan Allah.”
(Hadis Riwayat Muslim)
Apakah maksud berbaik sangka dengan Allah? Berbaik sangka di sini adalah rasa takut dan harap yang saling bergandingan, ataupun rasa takut mengatasi rasa harap.
Sahabat yang dikasihi,
Rasulullah S.A.W. pernah bersabda yang bermaksud :
“Jika sekiranya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, pasti Allah akan memberi rezeki kepadamu, seperti Dia memberi rezeki kepada burung-burung yang terbang di pagi hari dengan tembolok kosong dan waktu pulang kesarangnya pada waktu petang, temboloknya sudah penuh.”
Orang-orang yang bertawakal ialah mereka yang  yakin dengan jaminan rezeki daripada Allah S.W.T. dan mereka akan mendapat balasan yang baik di akhirat nanti.
Bukankah Rasulullah telah mengatakan kepada kita bahwa ada cara untuk menjemput rezeki yang Allah siapkan untuk kita “bersedekah dan Menikahlah niscaya Allah akan memberikan kemudahan rezeki untuk kalian yang bersungguh-sungguh”. Lantas apa yang masih kita ragukan? Rezeki itu mutlak jaminan dari Allah yang akan mengejar kita selama kita masih hidup.


Kunci rezeki dan perbendaharaan Allah S.W.T. hanya berada ditangan-Nya dan Dia akan membuka pintu rezeki ini seluas-luasnya kepada hamba-hamba-Nya yang banyak beristighfar, bersedekah, sentiasa berwuduk, menghubungkan silaturahim, solat duha, solat tahajjud , berzikir dan membaca al-Quran. Amalan-amalan soleh ini jika diamalkan akan membina jambatan hati kita dengan Allah S.W.T. dan apabila Dia kasih dan sayang pada kita maka segala permohonan dan doa kita dimakbulkan-Nya dan di kurniakan rezeki di jalan yang tiada disangka-sangka.
Kesimpulannya, dalam usaha mencari rezeki di atas dunia ini, jangan sampai menjauhkan kita daripada beribadah dan mangingati Allah. Oleh itu, kita perlu bertawakal kepada Allah dengan hakikat tawakal yang sebenarnya. Kita mesti berusaha dan berikhtiar tetapi meletakkan pergantungan sepenuhnya kepada Allah. Kalau dapat apa yang kita inginkan, bersyukurlah. Kalau sebaliknya, bersabarlah dan berbaik sangka dengan Allah. Yang penting, kita mesti tahu meletakkan kepentingan antara dunia dan akhirat.
Jangan gadaikan akhirat dengan habuan dunia yang sementara ini. Berusaha dan berikhtiarlah, kerana ia sunnatullah. Tetapi ingat, ia tidak akan dapat mengatasi takdir Allah.
Semoga bermanfaat tetap berusaha dan berdoa biarkan Allah yang memberi ketetapan terbaik untuk kita....

Mengapa Hati Selalu Resah dan Gelisah

Saat hati gelisah tanpa sebab.. percayalah, sebetulnya.. pasti ada sebabnya. Hanya saja, mungkin kita tidak sadar, apa itu.


Air bisa membeku, karena suhu udara yang sangat rendah di sekitarnya. Cicak bisa memutus ekornya, karena bahaya pemangsa menyentuh tubuhnya.
Manusia bisa menangis, karena perasaan yang kuat telah mendorong kelenjar air mata untuk memproduksi air mata. Maka hati bisa gelisah, pastilah ada penyebabnya. Saat hati gelisah tanpa sebab..
jangan jauh-jauh lihat ke luar diri. Ini kebiasaan yang keliru, karena mencari penyebab dari luar diri, secara tidak langsung telah menempatkan diri kita di posisi korban. Ya, seakan-akan suatu hal buruk yang terjadi pada diri kita adalah sebuah akibat dari sesuatu di luar diri. Padahal, saat kita merasa sebagai korban, solusi yang akan otomatis keluar adalah menuntut. Menuntut perbaikan dari hal-hal yang ada di luar diri.
Dan inilah yang membuat kita seringkali kelelahan. Hey!! Sesuatu di luar diri kita tidak bisa kita kontrol. Maka menuntut hal dari luar diri, sama saja dengan menggantungkan harapan perbaikan pada sesuatu yang sama sekali tidak punya jaminan kepastian. Atau sama juga dengan meminta pertanggungjawaban pada sesuatu yang belum tentu mampu bertanggungjawab. Jadi kegelisahan hati, apa penyebabnya?
 “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu adalah dari (kesalahan) dirimu sendiri…” QS. An-Nisa (4): 79
Ya, penyebabnya adalah kesalahan diri sendiri.. Look inside, not outside! Dalam hal ini, menyalahkan diri sendiri itu perlu. Kenapa? Karena memang begitulah adanya.
Dengan pemahaman ini, kita bisa jauuuh lebih bijaksana menempatkan diri kita di posisi pemeran utama atau pelaku, bukan lagi sebagai korban. Karena saat kita merasa sebagai pelaku, maka akan ada sikap yang muncul dari dalam diri untuk mengatasi segala hal tidak sesuai yang terjadi. Dengan ini, rasa tanggung jawab pun muncul. Kita paham bahwa haruslah diri yang turun menyelesaikan, tanpa menyalahkan orang lain.
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat buruk, maka (keburukan) itu bagi dirimu sendiri…” QS. Al Isra (17): 7
Pahamilah, kebaikan dan keburukan yang kita lakukan.. hanya akan kembali pada pelakunya. Siapa? Ya diri sendiri. Maka kegelisahan pun, siapa yang harus bertanggung jawab menyelesaikan? Diri sendiri. Kenapa? Tentu karena penyebabnya pun adalah diri sendiri, meski mungkin diri tak menyadari. Saat hati gelisah tanpa sebab.. dan sudah ketahuan pula bahwa diri lah yang bertanggung jawab penuh atas penyelesaiannya, ketahuilah.. semua tak tuntas hanya sampai disitu. Ada kuasa yang jauh lebih besar, yang kita butuhkan untuk menyertai. Ya, kuasa dari penguasa langit dan bumi, juga sang penggenggam hati, Allah subhanahu wata’alla.
Apa hubungannya hati gelisah dengan Allah?
“Dia lah yang telah menurunkan ketenangan (sakinah) ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan yang telah ada.” – QS. Al Fath (48): 4
Kita mencari penyebab hati gelisah, tentu karena kita ingin suasana hati kita berubah, kan. Berubah dari gelisah, menjadi sakinah. Dan ternyata.. yang bisa menurunkan rasa sakinah atau ketenangan hanyalah Allah. Tidak ada selain-Nya. Pemberiannya pun adalah hak prerogatif Allah. Maka ketika hati gelisah dan ingin diubah menjadi sakinah, solusinya adalah perbaiki hubungan dengan Allah. Karena sakinah hanya diturunkan ke dalam hati orang-orang mukmin, yaitu orang-orang yang di hatinya ada bibit keimanan. Dan orang yang di dalam hatinya ada keimanan, pastilah orang-orang yang memiliki hubungan yang baik dengan Allah. Sederhananya, kalau hati sedang gelisah, cek! Pasti diri tersebut sedang jauh dari Allah. Sedang banyak lalainya, sedang beragam maksiatnya. Sumber utama kegelisahan hati adalah buruknya hubungan dengan Allah atau sedang jauh dari Allah. Karena itulah bisa jadi diri berbuat salah, kemudian kesalahan itu kembali pada diri sebagai pelakunya. Pengundang rasa sakinah atau ketenangan adalah iman, hubungan yang baik dengan Allah. Dengan pemahaman ini, kita akan merasa aneh jika banyak orang merasakan gelisah, kemudian mencari-cari solusi selain-Nya, selain memperbaiki hubungan dengan Allah. Ada yang menginginkan ketenangan dengan pergi ke tempat-tempat sepi, melakukan ritual-ritual ini dan itu, atau mungkin juga dengan hura-hura. Tidak salah, hanya kurang tepat. Hal-hal tersebut bisa saja menenangkan, tapi tidak permanen. Ketenangan yang hakiki hanya akan diturunkan ke dalam hati orang-orang mukmin, yang dengan ketenangan tersebut, justru semakin mendekatkannya kepada Allah, menambah keimanan yang sudah ada.


Saat hati gelisah tanpa sebab.. 1. Sadari bahwa penyebab hal itu pastilah diri sendiri, look inside not outside. 2. Perbaikilah hubungan dengan Allah.
Ingatlah dua hal ini.. apabila hati gelisah, tanpa sebab karena hati tempat menciptakan sesuatu yang indah jadi buatlah hati kita selalu indah dan bahagia dengan selalu mengingat Allah dalam segala hal. Semoga bermanfaat dan tetap Istiqomah dijalan-NYA…. Aamiin