Sobat muda, Sebagai seorang cowok
yang maco, pasti malu dong kalo dikatain chicken alias penakut. Makanya
nih banyak remaja cowok yang berusaha nunjukkin kalo dia memang pemberani dan
suka tan-tangan. Apalagi pas lagi ada lawan jenisnya. Udah deh, lagaknya bak
pahlawan bertopeng pembela kebenaran. Nggak cuma di mulut bilang berani, mereka
juga unjuk gigi, kayak pelawak ditivi-tivi itu…
Namun tidak sedikit nih sobh, yang
keberaniaanya itu hanya untuk kebut-kebutan motor atau mobil di jalanan dan
yang lebih parah, tawuran dijalan raya, ihh ngeri banget yahh... Padahal hal
tersebut Berisiko tinggi. Ada juga yang berlaga jadi bad boy alias
co-wok badung. Dandanan sekenanya dengan rambut acak-acakan, baju nggak pernah
dicuci selama seminggu, plus tindikan anting di hidung dan kuping. Naudzubillah
udah jelek merubah-rubah ciptaan Alloh lagi, dobel dech dosanya. Kemudian nih
sobat muda, ada juga mereka yang Hobinya bolos, padahal mereka nyusahin orang
tua. Jadi apa bisa yang kayak begitu dibilang berani.
BTW sobat muda, ternyata nggak semua
cowok tersebut pem-berani atau macho. Ada juga lho yang kadar keberaniannya
masih di bawah 4,0 maksudnya adalah Nggak berani terima tantangan, apalagi
sampe adu fisik. Malah cenderung feminin. Body boleh atletis, tapi
wajahnya itu seram alias sen-yum ramah. Perilaku dan tutur bahasanya luwes dan
kemayu. Gayanya malah gagah gemulai.
Nah sobat muda, Selain kedua tipe
tersebut, ada juga cowok yang biasa. Maksudnya cewek banget nggak, tapi dia
kagak berani nerima tantangan. Datar-datar aja hidupnya. Seolah nggak ada
keinginan untuk selangkah lebih maju atau menggali potensi diri. nah sobat
muda, terlepas dari hal tersebut, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan,
apasih cowok yang berani ntuh..?
Pertama, Berani terima tantangan
Sobat muda muslim, tantangan atau
ujian udah jadi bagian yang ngga terpisahkan dalam hidup kita, Sama nasibnya
dengan oksigen yang tiap hari kita hirup. Tiap orang pasti punya masalah dan
tantangan yang kudu diatasi. Kalo ada yang sok bilang nggak punya masalah, itu
berarti masalah buat dia. Tapi bukan berarti kita nyari masalah nih sobh.
Maksudnya, tanpa kesulitan, kita
nggak akan mengenal kenikmatan, apalagi menikmatinya. Nikmatnya sembuh pasti
karena kita pernah merasakan nggak enaknya sakit yang serba kesulitan. Setiap
rintangan yang berhasil diatasi, bakal bikin kita lebih kuat dan juga punya
pengalaman biar nggak terulang. Setiap tantangan yang dilewati, mengizinkan
kita untuk tersenyum bahagia. Kemudian sobat, Tantangan juga bikin hidup lebih
dinamis dengan turut membantu menggali potensi diri kita. Coba bayangin, betapa
garing hidup kita jika segala sesuatu yang kita inginkan gampang banget
didapetin kaya kantung ajaib Doraemon? Mangkanya itu didunia adalah ladang amal
yang setiap kita kudu mempersiapkan diri kita.
Sobat muda, sudah sepatutnya kita
tumbuhkan sikap berani. Berani hadapi tantangan hidup dan segala risiko dari
keputusan yang diambil. Kita nggak perlu ngabisin tenaga buat lari dari
masalah. Kecuali jika kita nggak tengsin dibilang pecundang sejati. Karena
masalah menghampiri kita untuk diatasi, bukan dihindari.
Tapi yang kudu kita ingat dan kita
perhatikan, bahwa kita jangan sampe keliru, Sikap berani laen ama nekatz. Jelas
banget bedanya. Kalo berani, biasanya sudah diperhitungkan dan penuh
perencanaan. Kita udah punya bekal buat ngadepin segala risiko yang bakal
terjadi. Tapi kalo nekatz cenderung sembrono. Bisa dibilang nggak ada
perencanaan. Apalagi persiapan untuk ngadepin kejadian-kejadian berikutnya.
Bisa kacau-balau deh urusannya. Jadi walaupun tantangan ada tapi kita jangan
sampai bersikap sembrono alias nekadt. Oke..
Kemudian yang kedua berani Dalam
dakwah.
Sobat muda dimana saja kamu berada,
Sebagai seorang muslim, tetunya kita semua tahu dengan paman Nabi SAW, yaitu
Hamzah bin Abdul Muthalib, pemimpin para syuhada. Nah kita kudu berani terjun
ke dunia dakwah dan meneladani beliau. Berani mengatakan, terikat dengan aturan
Allah dalam setiap perbuatan itu wajib dan sekularisme itu haram.
Nah karena itu sobat, Terjun ke
dunia dakwah belom komplit tanpa dilengkapi keberanian menghadapi risiko
dakwah. Sebab di sana banyak berkeliaran tantangan yang acapkali bisa
melemahkan semangat dakwah kita. Ngadepin omongan orang yang sinis, mencemooh
dan lain sebagainya. Makanya kita juga kudu siap.
Sobat muda muslim, kudu digaris
bawahi, bahwa dakwah nggak ada hubungannya dengan mendekatnya ajal, seretnya
rizki, atau menjauhnya jodoh. Yang ada justru Allah akan memudahkan jalannya
menuju surga, meluaskan rizkinya, dan menjanjikan pasangan hidup yang baik plus
bertakwa bagi orang-orang yang selalu berusaha terikat dengan aturan-Nya.
Pengemban dakwah yang istiqomah masuk dalam kategori ini. Catet tuh!
Yauck simak firman Allah swt: “Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan ‘Tuhan kami ialah Allah' kemudian mereka meneguhkan
pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan):
'Jangan-lah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan
bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang dijanjikan Allah kepadamu.
Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di
dalam-nya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di
dalamnya apa yang kamu minta.” (QS al-Fushilat [41]: 30-31)
Dan yang ketiga, Jadi pemberani
sejati
Sobat muda muslim, pernah denger
sahabat Rasulullah saw. yang bernama Abdullah bin Rawahah? Kalo belum, kamu
wajib tahu. Soalnya dialah sosok pemberani yang mengobarkan se-mangat 3000
pasukan kaum muslimin yang mulai bergetar ngadepin 200.000 pasukan ga-bungan
Romawi pada saat perang Mu'tah.
Beliau bilang: “Wahai kaum
Muslimin, sesung-guhnya yang hendak kalian hindari (perang ini) justru adalah
jalan mencari sya-hadah (mati syahid), kita tidak memerangi manusia dengan
jumlah personil, juga tidak memerangi mereka dengan kekuatan dan banyaknya
pasukan yang kita miliki, kita tidak memerangi mereka melainkan dengan agama
yang dengannya Allah telah memuliakan kita. Maka berangkatlah, sesungguhnya
hasil dari perang ini hanyalah satu di antara dua kebaikan. Menang atau mati
syahid!” (Ibnu Katsir, al-Bidayah wa an- Nihayah , Juz III/428) Nah
sobat, keberanian yang ditunjukkan Abdullah bin Rawahah cuma sebagian aja dari
banyaknya kisah keberanian para sahabat. Kita dan mereka sama-sama muslim.
Karena itu kita juga bisa seperti mereka walaupun gak bisa menandingi derajat
mereka. Untuk itu, berikut kita kasih beberapa tips yang mungkin bisa membantu
menum-buhkan keberanian sejati dalam diri kita:
1. Pelajari makna hidup ini (untuk
apa kita hidup). Buat kita, tentu tujuan hidup udah jelas. Hidup mulia, wafat
masuk syurga. Ini bisa didapetin kalo memahami Islam dengan benar. Sudah
terbukti, sudah teruji, bikin orang jadi berani.
2. Anggap yang lain sama seperti
kita, meski tetap hormati dan hargai kelebihan masing-masing. Jadi nggak ngeper
duluan lihat orang lain. Karena sama-sama makhluk ciptaan Allah yang lemah.
Bedanya, Allah Maha Kuasa akan selalu bersama kita saat kita berani istiqomah
dengan aturan-Nya.
3. Percaya diri. Ini penting banget
sobat. Karena Allah nggak akan membebankan kewajiban di luar kemampuan kita
sebagai manusia. Karena itu kita yakin pasti bisa menjadi pengemban dakwah yang
istiqomah.
4. Jalan yang kita tempuh adalah
kebenaran. Iya dong. Masa masih ragu dengan aturan Allah yang benar, mulia, dan
sempurna? Jadi kuatkan tekad dengan hal tersebut. Okee….
Dan 5. Sering-seringlah kita membaca
biografi sejarah Rosululloh SAW dan orang-orang berani yang memperjuangkan
dakwah Islam. Biar kita tambah semangat dan tetap imut. Okee..
sobat, semoga tips tersebut
bisa banyak membantu kita. mari kita bangkit menghadapi tantangan pahit. Agar
hidup kita terasa manis. Buat remaja cowok, tanamkan dalam diri kita prinsip,
“berani karena benar.” Bukan karena dibayar. Ini baru pejantan tangguh nan
syar'i . Tetep berani dan istiqomah. Semoga Alloh ta’ala selalu membantu kita
semua. Amin. Wallohu’alam